Surabaya – PT Pertamina Unit Pemasaran V mengingatkan customer elpiji memiliki ukuran 3 kg senantiasa mempelajari saat kelayakan tabung gas bersamaan banyak masalah ledakan tabung gas di beberapa daerah belakangan ini.
“Setiap terima atau ganti tabung gas elpiji beberapa orang mesti kerjakan penelusuran waktu berlaku tabung gas ini, ” kata Asisten Manajer Hubungan Eksternal PT Pertamina Unit Pemasaran V, Jawa timur Bali Nusra, Eviyanti Rofraidah, saat dijumpai ANTARA, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, dengan penelusuran waktu berlaku tabung yang dipakai, beberapa orang pemula bisa saksikan lebih awal kapan tanggal kadaluwarsa tabungnya, terutama tabung gas elpiji 3 kg yang akhir-akhir ini jadi pemicu munculnya korban luka serta jiwa.
“Apalagi, tabung gas elpiji 3 kg sering di isi lagi. Usaha ini sekalian menghindari sebagian customer dari peristiwa sama di banyak daerah, ” tuturnya.
Disamping itu, ungkap dia, saat uji lagi tabung gas ini pada keadaan normal pada empat th. hingga lima th. dan jadwalnya tercatat di semasing tabung.
“Namun, penggunaan tabung gas elpiji sesuai sama sama program konversi minyak tanah jadi gas elpiji 3 kg baru dikerjakan pada dua th. hingga tiga th. paling akhir. Karena itu, beberapa orang pemakai tabung itu tidak butuh kuatir, ” tegasnya.
Perihal waktu uji lagi pada tabung gas elpiji 3 kg, ia mengemukakan, jadwal pengujiannya dikerjakan seputar 3 th. yang akan tiba.
Menyinggung jumlah permasalahan ledakan tabung gas elpiji di Jawa Timur, sejak mulai ada program konversi hingga 2009 di ruangan Malang sampai Banyuwangi ada 16 permasalahan dengan 28 korban serta delapan satu diantaranya wafat.
“Akan namun, realisasi penyantunan mereka dimulai Maret lalu karena terkendala administrasi. Dari 16 masalah ledakan gas elpiji di ruang Malang sampai Banyuwangi kami sudah menyalurkan santunannya sejumlah Rp246 juta, ” tuturnya.
Di samping itu, kata dia, pada minggu ini pihaknya menyelesaikan penyaluran santunan untuk sebagian korban ledakan gas elpiji di Surabaya. Sampai sekarang ini ada 11 permasalahan dan keseluruhnya nilai santunannya mencapai Rp70 juta, namun tidak ada korban jiwa.
“Santunan itu untuk cost penyembuhan maksimal Rp25 juta per orang dan wafat Rp50 juta per orang. Hingga sekarang ini, di ruang lain seperti Madiun ada satu masalah serta di ruang Bali juga satu masalah, ” tuturnya.
Di segi lain, lebih dia, untuk hadapi peredaran tabung palsu di pasar, customer mesti mengecek apakah nomor “batch” di tabung yang diterimanya sudah terdaftar di Pertamina atau belum. Usaha yang lain bisa dengan isi lagi tabung gas elpiji di sebagian SPBE serta ritel moderen yang tempatnya menetap.
“Ke depan, apabila setiap waktu customer ada keluhan bisa selekasnya di berikan di tempat resmi yang sudah memiliki izin penjualan dari Pertamina. Kemudian, keluhan customer itu akan ditindaklanjuti oleh sebagian petugas kami, ” katanya.
Sumber : http :// www. antarajatim. com/saksikan/berita/32715/Pertamina-Ingatkan-Konsumen-Teliti-Masa-Kelayakan-Tabung
Waktu berlaku Tabung Gas Pertamina
Beberapa orang mungkin saja saja sudah mengetahui hal sejenis itu ; tetapi mungkin saja saja banyak juga yang belum tahu.
Apakah kita ketahui bahwa ada juga satu tanggal kadaluwarsa untuk tabung LPG. Tabung yang sudah kadaluwarsa tidaklah aman untuk digunakan dan bisa menyebabkan kecelakaan seperti yang baru saja berjalan di satu tempat di Jakarta Bln. waktu itu (Tabung Gas meledak). Perihal hal sejenis itu siaga waktu terima tabung LPG dari penjual manapun.
Dibawah itu yakni bagaimana kita dapat mengecek waktu kadaluwarsa dari tabung LPG, tanggal kadaluwarsa ditulis dalam alfa code sesuai sama sama nomornya sebagai A atau B atau C atau D dan sekitar dua digit angka mengikutinya,
Umpamanya : D 06
Abjad mewakili empat bulanan (1 kwartal) :
A untuk bln. Maret,
B untuk bln. Juni,
C untuk bln. September dan
D untuk bln. Desember
Dua digit angka setelah itu yaitu th. kadaluwarsa.
Jadi “D06” berarti Desember 2006.
Sebarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar